Apakah Amalan-Amalan Tambahan Yang Digalakkan?
Beberapa amalan tambahan yang boleh dilakukan:
Cara Mengikhlaskan Jika Kehilangan
Kunci untuk merasa tenang dalam setiap situasi ujian dan cobaan dalam kehidupan adalah kesabaran dan ikhlas. Kita juga perlu memahami konsep dari ujian yang kita hadapi.
Setiap individu, yang merupakan hamba yang lemah, tidak akan pernah terlepas dari ujian yang Allah berikan kepada mereka.
Sebab, ujianlah yang akan mengukur sejauh mana ketulusan iman kita yang sejati.
Seperti yang pernah diucapkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dalam sabdanya yang mulia:
مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ، مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ، وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ، حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
“Tidak ada satu musibah yang menimpa setiap muslim, baik rasa penat, sakit, gusar, sedih, gangguan orang lain, resah yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” – (Hadis Riwayat Bukhari 5641)
Kita perlu menerima dengan tawakkal kepada segala yang berlaku dan bersedia meredhai ujian yang Allah limpahkan, seumpama kehilangan harta yang kita cintai atau orang yang kita sayangi.
Bersenang-senanglah dengan segala yang telah Allah tetapkan untuk kita, kerana apabila kita menjalani dengan kesabaran dan keikhlasan, kita akan mendapat ganjaran yang lebih besar.
Mengenai usaha mencari barang yang hilang, doa memiliki kuasa istimewa untuk membantu individu yang sedang mencari harta atau benda yang telah hilang. Dalam tulisan ini, bacadoa.my ingin berkongsi beberapa doa yang boleh digunakan ketika menghadapi kehilangan barang, dengan harapan agar barang tersebut dapat ditemui dalam keadaan yang utuh dan selamat.
Selain daripada itu, tulisan ini juga menitikberatkan kepentingan sabar dan ketulusan dalam menghadapi ujian kehilangan dalam Islam, sambil mengingatkan bahawa ujian ini juga boleh menjadi sebab untuk pengampunan dosa-dosa individu.
Oleh itu, dalam konteks Islam, doa, kesabaran, dan ketulusan adalah kunci untuk mengatasi kehilangan barang atau orang yang kita cintai dengan lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti ada masa yang kita akan mengalami kehilangan barang berharga. Ketika kita merasa kebingungan dan tidak tahu di mana barang tersebut berada, salah satu langkah yang dapat kita lakukan adalah dengan berdoa. Doa barang hilang merupakan salah satu doa yang digalakkan untuk memohon pertolongan dari Allah SWT dalam menemukan barang yang telah hilang.
Doa mencari barang hilang ini tidak hanya memberikan kelebihan dari segi amalan kita, tetapi juga memiliki makna yang baik bagi kita sebagai seorang Islam.
Doa barang hilang merupakan doa yang dibaca untuk memohon pertolongan Allah SWT dalam mencari dan menemui semula barang yang hilang atau tercicir. Ia merupakan salah satu doa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah SAW untuk membantu umatnya yang kehilangan sesuatu barang.
Doa barang hilang dalam tulisan rumi merupakan transliterasi doa berbahasa Arab ke dalam huruf rumi yang dibaca ketika kehilangan sesuatu barang. Bermula dengan kalimah “Allahumma ya jami’an nasi” dan berakhir dengan “ta’lamu wala na’lam”, doa ini mengandungi permohonan kepada Allah SWT yang Maha Mengetahui untuk menunjukkan jalan kepada barang yang hilang serta pengakuan bahawa hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu. Ia merupakan doa yang sangat digalakkan untuk diamalkan ketika kehilangan sesuatu barang dengan disertai usaha dan tawakkal kepada Allah SWT.
Etika Menemukan Barang yang Hilang
Merujuk pada sumber yang sama, ada sejumlah etika yang perlu diperhatikan umat Islam ketika menemukan barang yang hilang. Pertama, jika barang tersebut bersifat tahan lama seperti emas maka simpanlah dan umumkan kepada khalayak umum selama setahun sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim dan Bukhari.
Selain itu, jika menemukan barang yang tidak tahan lama seperti halnya makanan atau minuman, maka boleh memakannya. Tetapi, jika diketahui si pemilik yang akhirnya mencari barang tersebut, maka seseorang wajib mengganti seharga makanan atau minuman tersebut.
Kaedah Mencari Barang Hilang Menurut Islam
Dalam perkara kehilangan barang atau manusia yang hilang, agama Islam tidak menafikan kemampuan syaitan untuk menyembunyikannya sehingga sukar ditemui oleh mata manusia yang biasa.
Terdapat situasi di mana kita juga mungkin tidak dapat melihat sesuatu yang besar di hadapan kita kerana penglihatan kita diselubungi oleh jin atau syaitan.
Oleh itu, adalah sangat dianjurkan bagi kita untuk merujuk kepada ajaran Islam dalam mengatasi permasalahan ini.
Selain daripada memperbanyakkan pelaksanaan ibadah fardhu dan sunat, kita juga dapat berdoa agar barang yang hilang dapat dipulangkan semula.
Banyak-banyak Berdoa
Salah satu wujud ikhtiar yang dapat dilakukan oleh kaum muslim saat kehilangan barang adalah dengan banyak-banyak berdoa. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, kehilangan barang dalam wujud apa saja merupakan kehendak Allah SWT. Sebagai umat-Nya, yang kita bisa lakukan adalah dengan memohon agar barang tersebut masih menjadi bagian rezeki milik kita. Diharapkan dengan banyak-banyak berdoa dapat menjadi bentuk usaha memohon bantuan kepada Allah SWT.
Doa Barang Hilang Agar ditemukan Semula
Ada beberapa cara untuk mengatasi kehilangan barang dan tindakan yang dapat kita ambil sebagai usaha untuk menemukan atau mendapatkan kembali barang yang hilang.
Dalam tulisan ini, kami ingin berkongsi beberapa doa dan praktik yang dapat dilakukan dalam situasi seperti ini.
Bacaan Doa Mencari Barang Hilang
Ilustrasi. Bacaan doa mencari barang hilang dilengkapi Arab, latin, dan artinya (iStock/leolintang)
Berikut bacaan doa mencari barang hilang dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya.
يْهِ، اِجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ ضَالَّتِيْ فِيْ خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ
Allahumma ya jami'an nasi liyaumin la raiba fîh, ijma' baini wa baina dlallati fi khairin wa 'afiyah.
Artinya: Wahai Tuhanku, wahai Tuhan yang mengumpulkan semua manusia di hari yang tiada ragu lagi padanya. Pertemukan aku dan barangku yang hilang dengan kebaikan dan 'afiyah.
Perlu diketahui, doa mencari barang yang lupa menaruhnya atau hilang ini dapat diucapkan kapan saja. Misalnya, segera setelah mengetahui bahwa barang itu hilang.
Namun, juga bisa ketika selesai menunaikan ibadah sholat. Kemudian, membacakan doa tersebut secara khusus.
InsyaAllah jika memang masih rezeki akan ditemukan kembali. Demikian bacaan doa mencari barang hilang. Semoga bermanfaat.
Kehilangan barang menjadi hal yang cukup merepotkan bagi sebagian orang terutama jika yang hilang adalah barang berharga. Sebagai bentuk ikhtiar, berikut akan dipaparkan bacaan doa mencari barang yang hilang agar cepat ketemu.
Terkait kehilangan barang telah dijelaskan di dalam sebuah hadits. Namun, hadits yang dimaksudnya menjelaskan tentang kehilangan barang di dalam masjid. Kaum muslim tidak diperkenankan untuk mencari barang hilang dengan cara mengumumkannya di masjid. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Fikih Empat Madzhab Jilid 1' karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim:
"Apabila kalian melihat ada seseorang yang mengumumkan kehilangannya di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya: laa raddahallaahu'alaik (semoga Allah tidak mengembalikan barang yang hilang itu kepadamu" (HR. Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut menunjukkan saat kehilangan barang, dianjurkan bagi setiap muslim untuk tidak berusaha mengumumkannya di masjid. Alih-alih mengumumkannya di masjid, seseorang yang kehilangan barang dapat berikhtiar dengan mencoba mencarinya dan banyak-banyak mengamalkan doa.
Lantas seperti apa doa mencari barang yang hilang? Agar kaum muslim memiliki panduan terkait hal tersebut, detikJogja telah merangkum informasinya secara rinci. Simak baik-baik penjelasannya melalui artikel berikut.
Hukum Mengambil Barang Temuan dalam Islam
Ketika seseorang menemukan barang yang hilang, maka hukumnya tergantung pada kondisi tempat dan kemampuan si penemu. Sutisna dalam bukunya yang bertajuk Syariah Islamiyah menuturkan kewajiban dari orang yang menemukan barang temuan dari suatu tempat yang tidak diketahui pemiliknya (milik orang lain yang hilang), ia harus mengumumkan barang tersebut selama satu tahun sebagaimana dijelaskan sebelumnya.
Jika belum ditemukan pemiliknya, barang tersebut boleh dikelola sebagai barang titipan hingga si pemilik datang dan mengambil barangnya. Anjuran ini mengacu pada hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim dan Bukhari.
Adapun, hukum mengambil barang temuan dalam Islam terbagi ke dalam tiga, yaitu sunnah, wajib dan makruh. Berikut rinciannya,
1. Sunnah apabila si penemu percaya pada dirinya sendiri. Artinya, ia menyanggupi untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan pemeliharaan barang tersebut
2. Wajib jika penemu percaya bahwa ia mampu mengurus benda-benda temuan tersebut sebagaimana mestinya. Kemudian adanya sangkaan jika benda-benda tidak diambil maka akan hilang sia-sia atau diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hukum mengambil barang temuan menjadi wajib apabila ditemukan di tempat yang tidak aman. Sebab, sebagian kaum mukmin wajib menjaga kekayaan mukmin lainnya
3. Makruh apabila orang yang mengambil tidak percaya terhadap dirinya sendiri. Maksudnya, ia khawatir berbuat khianat terhadap barang yang ia temukan di kemudian hari
Itulah pembahasan mengenai doa mencari barang hilang dan informasi terkaitnya. Semoga bermanfaat.
Ketika kehilangan barang, ada baiknya muslim memanjatkan doa mencari barang hilang kepada Allah SWT agar mendapat petunjuk.
Sebab, barang yang hilang sejatinya bisa terjadi karena banyak hal. Misalnya, karena kelalaian diri sendiri yang lupa menaruh barang tersebut atau tertinggal di tempat lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski, bisa juga karena tidak sengaja terbawa atau dibenahi orang lain sampai diambil atau dicuri oleh orang lain.
Terlepas dari apa pun penyebabnya, muslim tetap dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT agar mendapat petunjuk.
Petunjuk pun sebenarnya tak selalu agar barang itu ketemu. Namun juga bisa menegaskan apakah barang tersebut memang rezeki diri atau bukan.
Maka dari itu, sebaiknya muslim memanjatkan doa tersebut agar jika masih rezeki, dapat ditemukan. Jika tidak, jangan lupa mohonlah keikhlasan kepada Allah SWT.
Baca juga artikel seputar doa lainnya:
Kelebihan membaca doa barang hilang
Kelebihan pertama dari doa mencari barang yang hilang adalah memberikan ketenangan dan kepercayaan diri. Ketika kita kehilangan sesuatu yang penting, rasa panik dan khawatir sering kali menghampiri.
Dalam situasi tersebut, berdoa memperkuat keimanan kita dan memberikan ketenangan batin. Dengan melepaskan kekhawatiran kepada Allah SWT, kita percaya bahawa Dia akan membantu kita menemukan barang yang hilang.
Doa mencari barang yang hilang mengingatkan kita bahawa segala sesuatu berada dalam kekuasaan Allah SWT, dan Dia adalah sumber pertolongan yang tak terbatas.
Kelebihan berikutnya adalah mempererat hubungan kita dengan Allah SWT. Melalui doa, kita memperlihatkan ketergantungan kita kepada-Nya dan mengakui bahawa Dia adalah satu-satunya yang memiliki kekuatan untuk membantu kita.
Dalam doa mencari barang yang hilang, kita mengingatkan diri kita sendiri tentang pentingnya berkomunikasi dengan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan kita. Ini memperkuat ikatan spiritual kita dengan Tuhan, meningkatkan kesedaran kita akan kehadiran-Nya, dan memberikan kelegaan di tengah kesulitan.
اَللَّهُمَّ يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيْهِ اِجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ ضَالَّتِيْ فِيْ خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ
Bacaan Rumi: “Allahumma ya jami‘an nasi li yaumin la raiba fihi, ijma’ baiia wa baina dlallati fi khairin wa ‘afiyah”
Maksudnya: “Ya Allah, wahai Tuhan yang mengumpulkan semua manusia di hari yang tiada ragu lagi padanya. Pertemukan aku dan barangku yang hilang dengan kebaikan dan ‘afiyah.“
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Bacaan Rumi: Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ụn
Maksudnya: “Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepada-Nya semata kita kembali. (Surah Al-Baqarah, ayat 156). Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.”
يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمِ لاَ رَيْبَ فِيهِ، اِجْمَعْ عَلَيَّ ضَآلَّتِي
Maksudnya: “Wahai Tuhan Yang Menghimpunkan menusia di hari yang tidak ada ragu-ragu lagi padanya, himpunkanlah aku dengan barangku yang hilang itu.”
اللّهُمَّ أجِرْنِي فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَاخْلُفْنِيْ خَيْرًا مِنْهَ
Bacaan Rumi: Allahumma ajini fii musiibatii wakhlufni khoiran minha
Maksudnya: “Ya Allah berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku ini, dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya..”
بسم الله يا هادي الضلال وراد الضالة اردد علي ضالتي بعزتك وسلطانك فإنها من عطائك وفضلك
Bacaan Rumi: Bismillahi yaa haadi al dhalal wa raadi al dhaalah, urdud ‘ala dhaalatii bi izzatika wa sulthanika fainnahaa min ‘athaaika w fadhlika
Maksudnya: “Bismillah, wahai Yang Maha Memberikan Petunjuk sesuatu yang hilang arah, wahai yang Maha Mengembalikan sesuatu yang hilang, kembalikanlah kepadaku barangku yang hilang dengan kemuliaan Mu dan kekuasaan Mu, sesungguhnya itu adalah dari pemberian Mu dan kemurahan Mu.”
اَللّٰهُمَّ يَارِبِّ الضَّآلَّةِ وَيَاهَادِيًا مِنَ الضَّلاَلَةِ رُدَّ ضَآ لَّتِىْ
Bacaan Rumi: Allaahumma ya rabbadl dloollati wa yaa haadiyan minadl dlolaalati rudda dloollati
Maksudnya: “Ya Allah Tuhan dari sesuatu yang hilang. Ya Tuhan yang memberikan petunjuk dari kesesatan, kembalikanlah barangku yang hilang.”