0%0% found this document useful, Mark this document as useful
0%0% found this document not useful, Mark this document as not useful
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Rumus Perhitungan Mesin Bubut
Teori Rumus Perhitungan Mesin Bubut
Rumus Perhitungan Mesin Bubut (Reupload)
Kita akan membahas mengenai perhitungan perhitungan yang berhubungan dengan mesin bubut nah bagi anda sebagai engineering tahapan dasar untuk mengetahui teknologi pembubutan sangat diperlukan dalam proses membuat sebuah benda yang berbentuk silindris.
Keterangan : n = putaran spindle (rpm) Fn = pemakanan (mm) Ap = kedalaman pemotonan (mm)
Proses pengerjaan pada mesin bubut bila memulai perhitungan, kenali dahulu proses apa yang terjadi apakah facing, atau proses pemakanan pembuatan groove. Berikut merupakan parameter pemotongan pada mesin bubut.
a. Cutting Speed kecepatan potong (mm/min)
Cutting Speed ialah panjang ukuran lilitan pahat terhadap benda kerja atau panjang ukuran tatal yang terpotong dalam satuan meter yang diperkirakan benda kerja berputar selama satu menit. Untuk memperoleh Cutting Speed maka harus menggunakan Tabel. Untuk mengetahui putaran (n) yang dibutuhkan maka rumus diperoleh (Gerling, 1974 : 35)
n = 1000 x V/3.14 x d …………………………………………………………………………. (1)
d : diameter benda (mm) V : Cutting Speed kecepatan potong (mm/min)
b. Feeding Speed (mm/min)
Feeding Speed ialah kecepatan yang dibutuhkan pahat untuk bergeser menyayat benda kerja. (Widarto, 2008 : 155)
ν f = f . n……………………………………………………………………………………….. (2)
Keterangan : f : gerak makan (mm) n : putaran poros utama (benda kerja)
c. Jumlah pemotongan (i)
Jumlah pemotongan ialah jumlah berapa kali tiap pemotongan.
i = (D1 – D2)/2.a ……………………………………………………………………………… (3)
i : Jumlah pemotongan (kali) a : kedalaman potong (mm) D1 : Diameter awal (mm) D2 : Diameter setelah dibubut (mm)
Tabel 4. Depth of cut untuk pahat HSS (Gerling, 1974 : 35)
Waktu Potong ialah waktu yang dibutuhkan proses pengerjaan suatu produk (Sentot Wijanarka, 2012 : 28)
Tc = (Lt/Vf) i………………………………………………………………………………………………………. (4)
Tc : waktu yang dibutuhkan (menit) Lt : Panjang benda kerja yang dibubut (mm) Vf : Kecepatan pemakanan (mm/min) I : Jumlah pemotongan (kali)
e. Waktu non produktif (Tm ) menit/produksi
Ta = Tlw + Tat + Trt + Tuw + (ts/nt)……………………………………………………………….. (5)
Ta : waktu non produktif Tlw : waktu pemasangan benda kerja. Tat : waktu penyiapan, yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa/menggerakkan pahat dari posisi mula sampai pada posisi siap untuk memotong. Trt : waktu pengakhiran (waktu yang diperlukan untuk membawa/menggerakkan pahat ke posisi semula). Tuw : waktu pengambilan produk ts/nt : waktu penyiapan dan penyetingan mesin
f. Waktu total pembuatan produk (tm) menit/produksi
Tm = Ta + Tc + Td ……………………………………………………………………………………. (6)
Tm : waktu total pembuata Ta : waktu non produktif Tc : waktu pemotongan sesungguhnya Td : waktu Pemasangan/penggantian pahat
Waktu Pengerjaan pada benda berbentuk tirus maka Lm dihitung dengan rumus
Rumus Perhitungan Operasi Pada Mesin Bubut Frais Dan Bor
1. Mesin milling digunakan untuk memperhalus dan meratakan permukaan logam dengan menggunakan alat potong berputar. 2. Terdapat berbagai jenis mesin milling berdasarkan posisi spindel dan fungsi, seperti horizontal, vertikal, dan universal. 3. Proses milling melibatkan gerakan pemotongan, pemakanan, dan penyetelan untuk menciptakan permukaan datar atau berprofil.